*, BUDAYA  

Pelestarian Tradisi Adat: Upacara Seren Taun di Jawa Barat

Avatar photo
Upacara Taun Jawa Barat. dok. istimewa

Jawa Barat, 13 Maret 2025 – Upacara Seren Taun, salah satu tradisi tahunan masyarakat adat Sunda, kembali diselenggarakan dengan penuh khidmat di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak. Acara ini menjadi simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta atas panen yang melimpah serta harapan akan hasil yang baik di tahun mendatang.

Ribuan masyarakat, termasuk wisatawan lokal dan mancanegara, turut hadir untuk menyaksikan prosesi unik yang dipenuhi dengan nuansa spiritual dan budaya. Para peserta mengenakan pakaian adat Sunda, sementara alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan mengiringi jalannya ritual. Kepala adat Kanekes, Abah Jaya, mengungkapkan pentingnya menjaga tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan kelestarian budaya.

Prosesi dimulai dengan arak-arakan padi yang disebut *ngaruat bumi*, di mana hasil panen terbaik dibawa ke balai adat. Padi ini kemudian disimpan di lumbung sebagai simbol persediaan yang cukup untuk komunitas. Selain itu, rangkaian acara mencakup pertunjukan seni tradisional seperti tari jaipong dan wayang golek, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Seren Taun tidak hanya berfungsi sebagai ritual adat tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pariwisata. “Kami ingin generasi muda memahami bahwa budaya adalah jati diri bangsa. Tradisi ini mengajarkan pentingnya rasa syukur dan menjaga hubungan harmonis dengan alam,” ujar Abah Jaya dalam pidatonya.

Pemerintah daerah turut mendukung pelaksanaan acara ini dengan menyediakan fasilitas yang memadai bagi para pengunjung dan memastikan pelestarian tradisi tetap berjalan. “Ini adalah warisan budaya yang harus terus diperkenalkan ke dunia,” kata Bupati Lebak, Hj. Ratna Kusuma.

Keindahan dan kedalaman makna dari Seren Taun membuktikan bahwa budaya Nusantara memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu. Dengan menjaga tradisi seperti ini, Indonesia tidak hanya melestarikan nilai-nilai leluhur tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya kepada dunia. (Sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *