Jakarta, kota yang kini dikenal sebagai pusat bisnis dan pemerintahan, ternyata menyimpan kisah legenda tentang Si Pitung, seorang pejuang rakyat dari tanah Betawi. Nama Si Pitung diabadikan dalam sejarah lokal sebagai simbol keberanian, keadilan, dan perlawanan terhadap penjajahan.
Si Pitung adalah seorang pemuda dari daerah Rawabelong, yang dikenal karena keahlian bela dirinya dalam silat. Dalam cerita rakyat, Pitung disebut-sebut sebagai sosok yang memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap masyarakat kecil. Ia sering membantu rakyat miskin dengan cara merampas kekayaan dari para tuan tanah dan penjajah Belanda yang sewenang-wenang, lalu membagikannya kepada masyarakat yang membutuhkan.
Legenda menyebutkan bahwa Si Pitung tidak hanya pintar dalam bertarung, tetapi juga cerdas dalam menyusun strategi untuk mengelabui para penjajah. Salah satu kisah terkenalnya adalah ketika ia berhasil melarikan diri dari penjara Belanda berkat kecerdikannya.
Ada banyak versi cerita tentang Si Pitung, dan tidak semuanya dapat dibuktikan kebenarannya. Sebagian masyarakat percaya bahwa Si Pitung adalah tokoh nyata yang hidup pada abad ke-19, namun seiring waktu, kisahnya diperkaya dengan elemen-elemen mitos. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa nama “Pitung” berasal dari kata “pituan pitulung,” yang berarti “kelompok penolong” dalam bahasa Betawi.
Hingga kini, kisah Si Pitung terus hidup dalam budaya masyarakat Betawi. Dalam seni tradisional seperti lenong dan cerita rakyat, Si Pitung sering digambarkan sebagai pahlawan dengan keahlian silat yang luar biasa dan hati yang mulia. Bahkan, di kawasan Marunda, terdapat Rumah Si Pitung yang dianggap sebagai tempat persembunyian legenda tersebut. Rumah ini kini menjadi destinasi wisata budaya yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Legenda Si Pitung mengajarkan pentingnya keberanian untuk melawan ketidakadilan dan rasa peduli terhadap sesama. Meskipun dikelilingi oleh berbagai cerita mitos, nilai-nilai yang terkandung dalam kisah ini tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam upaya menjaga solidaritas di tengah masyarakat. (Rg)