MITOS, *  

Gunung Merapi Tidak Pernah Meletus di Hari Jumat

Avatar photo
Gunung Merapi, Yogyakarta. dok. istimewa

Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, tidak hanya dikenal karena letusannya yang dahsyat tetapi juga karena berbagai mitos yang menyertainya. Salah satu mitos yang terkenal di kalangan masyarakat lokal adalah keyakinan bahwa Gunung Merapi tidak pernah meletus pada hari Jumat. Apakah ini sebuah kebetulan, mitos belaka, atau ada fakta yang mendasarinya?

Menurut kepercayaan masyarakat, Gunung Merapi dijaga oleh sosok gaib yang dikenal sebagai Eyang Merapi. Dalam mitos ini, Eyang Merapi menghormati hari Jumat sebagai hari suci dalam tradisi Islam. Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa letusan di hari ini tidak akan terjadi sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai spiritual.

Selain itu, sejumlah ritual seperti Labuhan Merapi dilakukan untuk menjaga harmoni antara masyarakat dengan alam, sehingga dipercaya dapat meredam amarah Gunung Merapi.

Secara ilmiah, Gunung Merapi tidak memiliki kaitan langsung dengan hari tertentu untuk menentukan aktivitas vulkaniknya. Letusan terjadi akibat pergerakan magma yang dipicu oleh tekanan gas dalam perut gunung. Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Merapi telah meletus pada berbagai hari dalam seminggu, termasuk hari Jumat.

Namun, tidak dapat disangkal bahwa letusan pada hari Jumat memang jarang terjadi, tetapi ini lebih merupakan kebetulan statistik daripada sesuatu yang terhubung dengan mitos atau kepercayaan spiritual.

Mitos ini bertahan karena tradisi lokal yang kaya dan kuat di sekitar Gunung Merapi. Kepercayaan ini memberikan rasa aman dan penghormatan kepada alam, yang penting dalam kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Selain itu, mitos ini juga menjadi bagian dari kearifan lokal yang terus dipertahankan melalui cerita rakyat dan ritual adat.

Meskipun keyakinan bahwa Gunung Merapi tidak pernah meletus di hari Jumat adalah sebuah mitos, tradisi ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam yang dijunjung tinggi oleh masyarakat lokal. Fakta ilmiah menunjukkan bahwa letusan gunung terjadi murni karena fenomena alam, tanpa kaitan dengan hari tertentu. (Sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *